UG COLORING THE GLOBAL FUTURE

EA11 MANAGEMENT CLASS OF GUNADARMA UNIVERSITY

Jumat, 03 Juli 2015

If Conditional

Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.

Sebelum memberikan contoh conditional sentence, tentu anda harus mengetahui penjelasan lengkap dan bagaimana cara membuatnya terlebih dahulu. Conditional berarti sebuah pengandaian sementara conditional sentence adalah kalimat pengandaian. Dalam kalimat bahasa Indonesia, beberapa contoh berikut ini bisa disebut dengan kalimat pengandaian.

o    Jika saya mempunyai uang banyak, saya akan membuat rumah yang besar.
o    Jika saya bisa pergi ke Eropa, saya akan mengunjungi Inggris dan Skotlandia.

Di dalam penjelasan ini, kita akan belajar mengenai conditional yang terbagi dalam tiga bentuk kalimat. Masing-masing mempunyai perbedaan tersendiri baik dari cara membuat hingga maknanya. Struktur conditional sentence itu sebenarnya sangat mudah. Jika dalam matematika, ada sebuah struktur yang dapat mewakilinya, yaitu sebagai berikut.
Jika
Kondisi
Hasil
IF
y = 10
2y = 20

Jika y = 10 maka 2y = 20.

Atau bisa juga dengan skema di bawah
Hasil
Jika
Kondisi
2y = 20
IF
y = 10

2y = 20 jika y=10.

Penjelasan lengkap mengenai tiga kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut.


Advertisement
Conditional Sentence Type 1

Dalam konteks tipe pertama ini, kita akan berbicara mengenai masa depan. Membicarakan pengandaian masa depan memang sering dilakukan. Sebagai contoh, anda berada di minggu pagi dengan rencana bermain sepak bola ketika sore tiba. Kendati demikian, anda melihat langit berawan dan sepertinya akan hujan. Kemudian, anda membuat pengandaian bahwa jika langit hujan, maka akan berada di rumah dan tidak bermain sepak bola. Di bawah ini, ada beberapa penjelasan mengenai kalimat pengandaian tipe 1.
Jika
Kondisi
Hasil
present simple
WILL + base verb
If
it rains
I will stay at home.
Jika
Hujan
Saya akan tinggal di rumah.

Beberapa contoh conditional sentence tipe pertama yang lebih lengkap adalah sebagai berikut.


Struktur : If + simple present tense + Subject + will + verb
Jika
Kondisi
Hasil
present simple
WILL + base verb
If
I see Harry
I will call him.
If
Tara is not sick tomorrow
I will invite her to my party.
If
I graduate this year
I will go to Singapore for holiday.
If
it rains tomorrow
will you stay in my house?
If
Henri bring me the book
I will study hard.

Struktur : Will + base verb + if + simple present tense
Hasil
Jika
Kondisi
WILL + base verb
present simple
I will call Harry.
if
I see him.
I will invite Tara to my party.
if
She is not sick tomorrow
I will go to Singapore for holiday.
if
it rains tomorrow
I will study hard.
if
Henri bring me the book

Conditional Sentence Type 2

Ini adalah sebuah kalimat pengandaian yang bercerita tentang pengandaian masa lampau dan dikaitkan dengan masa depan. Misalnya, Jika saya kemarin memperoleh uang banyak, maka saya akan membeli sepeda motor. Situasi dimana “saya akan membeli sepeda motor” akan sangat sulit terjadi bukan? Karena saya tidak mendapatkan uang banyak. 

Kendati demikian, pembelian sepeda motor masih mungkin saya lakukan apabila saya mendapatkan uang banyak esok hari. Jadi, pengandaian ini masih mungkin untuk terjadi dan belum sepenuhnya gagal. Kalimat ini menggunakan simple past tense dan berikut contohnya. 

Jika
Kondisi
Hasil
If
past simple
WOULD + base verb
I got a lot of money
I would buy a motocycle.

Beberapa contoh lainnya adalah sebagai berikut. 


Struktur : If + simple past tense + Subject + would + verb
Jika
Kondisi
Hasil
past simple
WOULD + base verb
If
I married Tika
I would live happily.
If
Rai became a politician
He would be president.
If
my friend came here
would you be surprised?
If
Riana told my father
what would we do?
 
Struktur : Would + base verb + if + past tense 
result
IF
condition
WOULD + base verb
past simple
I would live happily.
if
I married Tika
He would be president.
if
Rai became a politician
would you be surprised?
if
my friend came here
what would we do?
if
Riana told my father

Conditional Sentence Type 3

Kalimat pengandaian yang ketiga akan membahas mengenai sebuah hal yang sudah tidak mungkin terjadi lagi. Salah satu bentuk kalimat yang mengindikasikan kalimat pengandaian tipe ketiga adalah, “Jika dia mendapatkan pekerjaan tersebut bulan lalu, Ia sudah menjadi manager di hari ini.”

Artinya, sudah tidak ada kesempatan lagi ia menjadi manager di hari ini bukan? Contoh-contoh berikut ini, tentu lebih bisa menjelaskannya kepada Anda.
Jika
Kondisi
Hasil
Past Perfect
WOULD HAVE + Past Participle
If
My uncle had got the job
He would have been a manager.
Struktur : If + past perfect + Subject + would have + past participle
Jika
Kondisi
Hasil
past perfect
WOULD have + past participle
If
I had married Tika
I would have lived happily.
If
Rai had become a politician
He would have been a president.
If
my friend had come here
he would have given us a delicious pizza
If
Riana had told my father
we would have a big problem

Struktur : Would have + past participle + If + past perfect
Hasil
Jika
Kondisi
WOULD have + past participle
past perfect
I would have lived happily.
If
I had married Tika
Rai would have been a president.
If
He had become a politician
My friend would have given us a delicious pizza
If
he had come here
we would have a big problem
If
Riana had told my father


References :

Selasa, 13 Januari 2015

Etika Bisnis Dalam Periklanan

iklan adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan khalayak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kepemilikannya melalui proses jual beli.
Sementara itu periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita.
Menurut Lofton (2004) mengatakan bahwa iklan tidak hanya hangat tetapi juga harus jelas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus hari demi hari untuk dapat memberikan sajian iklan yang terkini dan sesuai dengan konteks perhatian masyarakat sesuai dengan sasaran iklan.
Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:
·         Attention : mengandung daya tarik
·         Interest : mengandung perhatian dan minat
·         Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
·         Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk
·         Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk
·         Action : mengarah tindakan untuk membel

Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan segmen pasar. Konsep tersebut diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran (Blank Magazine.2002: 20).

Tujuan iklan
1. Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikan
kepada konsumen.
2. Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk
disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan.
3. Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan
mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk
yang diinformasikan.
4. Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan.

Macam-macam iklan

Iklan dapat dibagi menjadi berbagai macam kelompok. Menurut pendanaannya iklan dibagi menjadi 2 yakni iklan gratis dan iklan berbayar.
 iklan gratis
Iklan gratis adalah iklan yang dalam pemasangannya tidak memerlukan biaya. Contoh dari iklan gratis adalah iklan baris yang dapat anda pasang di situs iklanbarisgratis1.com
 Iklan berbayar
Iklan berbayar adalah iklan yang dalam pemasangannya memerlukan biaya. Contoh iklan berbayar sangat banyak. Iklan di TV, di Radio, di koran, poster, reklame dan billboard memerlukan biaya dalam pemasangannya.


Pembagian iklan menurut sifatnya.
Menurut sifatnya, iklan dikelompokkan menjadi iklan komersial dan iklan non komersial.
 Iklan komersial
Iklan komersial adalah iklan yang menawarkan barang dan jasa. Sebagian besar iklan yang kita temui di berbagai tempat merupakan iklan komersial.
 Iklan non komersial
Iklan non komersial biasa disebut juga sebagai iklan sosial atau iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan untuk menawarkan barang dan jasa. Biasanya iklan ini bertujuan untuk pencapaian kondisi berkehidupan yang lebih baik (menurut pemasang iklan). Contoh iklan non komersial antara lain; iklan tentang narkoba, iklan tentang rokok, iklan tentang pemanasan global atau iklan tentang global warming, iklan tentang pencemaran air, dan iklan tentang penggundulan hutan. Contoh-contoh iklan tadi merupakan sebagian kecil dari contoh iklan layanan masyarakat atau non komersial.
Pembagian iklan menurut media yang digunakan
 Iklan cetak
Iklan cetak adalah iklan yang penyebarannya dilakukan melalui media cetak. Contoh iklan cetak antara lain; poster, spanduk, baliho, reklame, iklan baris di koran, flyer atau selebaran.
 Iklan elektronik
Iklan elektronik adalah iklan yang penyebarannya melalui media elektronik. Contoh dari iklan elektronik antara lain; iklan di TV, iklan di radio, iklan di Internet. Iklan di internet ini masih terbagi menjadi beberapa jenis, antar lain; banner, iklan baris, straming dll.


Pembagian iklan menurut efektifitasnya
Menurut efektifitasnya, iklan dapat dibagi menjadi iklan yang efektif dan iklan yang tidak efektif.
 Iklan Efektif
Iklan efektif adalah iklan yang dapat menyempaikan informasi dari pemasang iklan kepada penerima iklan. Faktor-faktor yang menentukan kefektifan suatu iklan antara lain kepadatan materi, kesederhanaan bahasa, dll.
 Iklan tidak Efektif
Kebalikan dari iklan efektif adalah iklan tidak efektif. Secara sederhana, iklan tidak efektif adalah iklan yang tidak mampu menyampaikan informasi dari pemasang iklan kepada pembaca iklan. Entah karena terlalu panjang, bertele-tele, atau bahasa yang terlalu rumit dan kurang dipahami oleh penerima iklan.
syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan

2. Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain

d. menarik perhatian banyak orang.

CONTOH KASUS

IKLAN NISSAN MARCH MASUK PENGADILAN

Konsumen merasa dikelabui iklan. Pengacara produsen anggap iklan sebagai cara ‘menggoda’ orang untuk membeli produk.
Iklan sebuah produk adalah bahasa pemasaran agar barang yang diperdagangkan laku. Namun, bahasa iklan tidak selalu seindah kenyataan. Konsumen acapkali merasa tertipu iklan.
Ludmilla Arief termasuk konsumen yang merasa dikelabui saat membeli kendaraan roda empat merek Nissan March. Jargon ‘city car’ dan ‘irit’ telah menarik minat perempuan berjilbab ini untuk membeli. Maret tahun lalu, Milla-- begitu Ludmilla Arief biasa disapa—membeli Nissan March di showroom Nissan Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Sebulan menggunakan moda transportasi itu, Milla merasakan keganjilan. Ia merasa jargon ‘irit’ dalam iklan tak sesuai kenyataan, malah sebaliknya boros bahan bakar. Penasaran, Milla mencoba menelusuri kebenaran janji ‘irit’ tersebut. Dengan menghitung jarak tempuh kendaraan dan konsumsi bensin, dia meyakini kendaraan yang digunakannya boros bensin.
“Sampai sekarang saya ingin membuktikan kata-kata city car dan irit dari mobil itu,” ujarnya ditemui wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/4).
Setelah satu bulan pemakaian, Milla menemukan kenyataan butuh satu liter bensin untuk pemakaian mobil pada jarak 7,9 hingga 8,2 kilometer (km). Rute yang sering dilalui Milla adalah Buncit–Kuningan-Buncit. Semuanya di Jakarta Selatan. Hasil deteksi mandiri itu ditunjukkan ke Nissan cabang Warung Buncit dan Nissan cabang Halim.
Berdasarkan iklan yang dipampang di media online detik dan Kompas, Nissan March mengkonsumsi satu liter bensin untuk jarak bensin 21,8 km. Informasi serupa terdapat di brosur Nissan March. Karena itulah Milla berkeyakinan membeli satu unit untuk dipakai sehari-hari. “Di iklan itu ditulis berdasarkan hasil tes majalah Autobild edisi 197 tanpa mencantumkan rute kombinasi,” imbuhnya.
Pihak Nissan melakukan tiga kali pengujian setelah pemberitahuan Milla. Milla hanya ikut dua kali proses pengujian. Lantaran tak mendapatkan hasil, Milla meminta dilakukan tes langsung di jalan dengan mengikutsertakan saksi. “Saya berharap diadakan road test dengan ada saksi,” kata karyawati swasta itu.
Kasus ini akhirnya masuk ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Jakarta. Milla meminta tanggung jawab PT Nissan Motor Indonsia (NMI). Perjuangannya berhasil. Putusan BPSK 16 Februari lalu memenangkan Milla. BPSK menyatakan NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k dan Pasal 10 huruf c Undang-Undang Perlindungan Konsumen. NMI diminta membatalkan transaksi, dan karenanya mengembalikan uang pembelian Rp150 juta.
Tak terima putusan BPSK, NMI mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang lanjutan pada 12 April ini sudah memasuki tahap kesimpulan. Dalam permohonan keberatannya, NMI meminta majelis hakim membatalkan putusan BPSK Jakarta.
Sebaliknya, kuasa hukum Milla, David ML Tobing, berharap majelis hakim menolak keberatan NMI. Ia meminta majelis menguatkan putusan BPSK. Dikatakan David, kliennya kecewa pada iklan produsen yang tak sesuai kenyataan.“Tidak ada kepastian angka di setiap iklan Nissan March dan tidak ada kondisi syarat tertentu. Lalu kenapa tiba-tiba iklan itu ke depannya berubah dengan menuliskan syarat rute kombinasi dan eco-driving. Ini berarti ada unsur manipulasi,” ujarnya usai persidangan.
Kuasa hukum NMI, Hinca Pandjaitan, menepis tudingan David. Menurut Hinca, tidak ada kesalahan dalam iklan produk Nissan March. Iklan dimaksud sudah sesuai prosedur, dan tidak membohongi konsumen. “Iklan Nissan jujur, ada datanya dan rujukannya. Kalau ada perubahan iklan, itu mungkin asumsi merek. Namanya iklan. Itu kan cara menggoda orang,” pungkasnya.

ANALISIS

Menurut saya dalam kasus ini, pihak Nissan jelas- jelas telah menyalahi etika bisnis dengan 
melakukan penipuan iklan terhadap konsumen.  Karena pihak Nissan telah memberikan iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan konsumen yang telah membeli produk tersebut merasa dirugikan.

SUMBER :

Jumat, 21 November 2014

EKONOMI INTERNASIONAL

1.   Terangkan pengaruh pemberlakuan tarif terhadap Term of Trade (ToT) dan apa kaitannya dengan ekonomi negara tersebu!
Jawab :
Term Of Trade (TOT) adalah perbandingan kuantitatif (jumlah atau nilai) antara ekspor dan impor yang mencerminkan perkembangan posisi perdagangan suatu negara untuk periode waktu tertentu. Pengaruhnya pemberlakuan tariff yang bersangkutan akan menurunkan volume perdagangan, namun dalam waktu bersamaan juga akan meningkatkan nilai tukar perdagangannya. Kaitannya dengan ekonomi Negara tersebut adalah perbaikan nikai tukar perdagangan cenderung menambah kesejahteraannya dan kekuatan negatifnya kemerosotan volume perdagangan.

2.     Apa yang dimaksud dengan tarif optimal, bagaimana cara menentukannya?
Jawab :
Tarif optimal adalah tarif yang dapat memaksimalkan manfaat netto yang bersumber dari perbaikan nilai tukar perdagangan sehingga dapat melunturkan dampak negatif yang diakibatkan oleh berkurangnya volume perdagangan. Cara menentukannya adalah sebuah Negara memberlakukan tarif sampai batas tertentu kesejahteraannya akan meningkat hingga ke titik maksimal, pada saat itulah tarifnya disebut tarif optimum. Tapi, jika pemerintah Negara yang bersangkutan mengubah tarif itu, maka tarif tersebut tidak lagi optimum sehingga tidak lagi meningkatkan kesejahteraannya bahkan, ia akan merugi.

3.   Terangkan subsidi disuatu negara dapat merugikan atau menguntungkan negara lain!
Jawab :
Kebiasaan subsidi biasanya diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestik sehimgga barang tersebut dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan subsidi adalah melindungi produk dalam negeri, melindungi tenaga kerja dalam negeri, mengkatkan devisa negara, mencegah terjadinya dumping.

4.   Terangkan mengapa migrasi dapat menurunkan tingkat kemakmuran pekerja yang bermigrasi, meskipun upah yang diterima lebih tinggi!
Jawab :
Karena biaya hidup yang di tanggung oleh para pekerja migrasi lebih tinggi dan setiap biaya hidup di setiap daerah berbeda-beda sehingga menurunkan kesejahteraan pekerja yang bermigrasi.

5.   Terangkan apa pengaruhnya terhadap nilai :
*      Tukar rupiah jika permintaan eskpor naik
*      Tingkat suku bunga negara asing naik
*      Berkurangnya pembayaran hutang luar negri
Jawab :
*      Jika permintaan ekspor naik  maka nilai tukar rupiah akan naik. Karena Ekspor meningkatkan permintaan atas mata uang negara eksportir, karena dalam ekspor, biasanya terjadi pertukaran mata uang negara tujuan dengan mata uang negara eksportir. Pertukaran ini terjadi karena si eksportir membutuhkan hasil akhir ekspor dalam bentuk mata uang negerinya agar bisa ia pakai dalam usahanya.

*      Jika tingkkat suku bunga Negara asing naik maka nilai rupiah akan turun, karena Jika suku bunga Negara tersebut tinggi maka permintaan mata uang Negara tersebut akan bertambah dan investor baik lokal maupun mancanegara akan tertarik berinvestasi demi keuntungan yang lebih besar.

*       Jika pembayaran utang luar negeri berkurang, maka nilai tukar rupiah akan naik karna dengan berkurangnya hutang luar negeri ini, permintaan nilai tukar Negara asing tersebut akan berkurang dan rupiah akan naik.

6.    Jika suatu negara untuk mempertahankan, menignkatkan ekspor dengan cara mengitervensi nilai tukar menjadi lebih rendah (terdeoresiasi). Jelaskan perngaruhnya terhadap inflasi dan jika ada bagaimana langkah preventif yang dilakukan pemerintah!
Jawab :

Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi akan menyebabkan inflasi terhadap ekonomi Indonesia, langkah preventif yang dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan nilai rupiah dan menaikan tingkat suku bunga di Indonesia.

Minggu, 26 Oktober 2014

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY

KASUS

PT ANTAM (Persero)

Tantangan membangun keberlanjutan dalam mengelola bisnis pertambangan, diwujudkan Perseroan dengan Rencana Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Master Plan CSR) ANTAM. Rencana ini difokuskan pada kinerja pembangunan sosial yang langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan CSR. Dalam rencana induk ini, ada dua strategi yang membagi seluruh kegiatan CSR, layaknya dua sisi mata uang. Di satu sisi, strategi dilakukan untuk memenuhi kewajiban hukum terhadap pemangku kepentingan. Hal ini mendorong Perseroan, sebagai BUMN, untuk melakukan pengelolaan dampak positif maupun negatif dari kegiatan operasi usaha, sesuai dengan peraturan Pemerintah, yakni PERMEN BUMN No 05/MBU/2007. Selain itu, kegiatan CSR ANTAM juga merujuk pada prinsip ISO 26000. Di sisi lainnya, strategi kegiatan CSR direalisasikan melalui prinsip keterlibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders inclusivity) dan pembangunan masyarakat. Dalam hal ini kegiatan CSR dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan, termasuk menghormati hak komunitas, mengetahui karakteristik komunitas dalam berinteraksi, mengakui 'nilai kerja' dalam bermitra dan berinvestasi sosial untuk menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. Kesemuanya ini terangkum dalam Rencana Induk CSR ANTAM untuk merespon dampak dari setiap tahapan kegiatan Perseroan, mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi dan operasi, hingga penutupan tambang serta pascatambang.

Realisasi dari kinerja sosial ini adalah melalui kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Selain itu juga ada program pengembangan masyarakat (community development atau Comdev), yang pelaksanaannya sesuai dengan arah kebijakan Perseroan.

Program Kemitraan dijalankan dengan basis penguatan ekonomi lokal melalui pemberian bantuan dana pinjaman bergulir untuk usaha mikro dan kecil (UMK) Pemberian dana ini dibarengi dengan pembinaan, termasuk pelatihan manajemen usaha dan promosi. Penyaluran dana Program Kemitraan dilakukan langsung atau bekerjasama dengan pihak lain. Realisasi penyaluran pinjaman tahun 2012 mencapai total Rp90 miliar.

Pelaksanaan program Bina Lingkungan dan Comdev meliputi beberapa bidang utama, antara lain bantuan di bidang penyediaan sarana/prasarana umum, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana ibadah dan kegiatan keagamaan, pelestarian alam, bencana alam, pelestarian budaya, serta bantuan di bidang sosial budaya lainnya. Realisasi penggunaan dana program BL ditetapkan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN PERMEN No. 05/ MBU/2007, yakni penyisihan 2 persen dari laba Perseroan. Total realisasi Bina Lingkungan di tahun 2012 adalah sebesar Rp45 miliar. Adapun realisasi penggunaan dana Comdev sebesar Rp152 miliar dianggarkan Perseroan sesuai dengan kebijakan program Perusahaan.

Pada tahun 2013, ANTAM menganggarkan Rp152 miliar untuk program Comdev, Rp20,3 miliar untuk Program Kemitraan dan Rp29,9 miliar untuk Program Bina Lingkungan.

TEORI

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.

Seberapa jauhkah CSR berdampak positif bagi masyarakat ?

CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

ANALISIS

Menurut saya, program CSR yang dilakukan oleh ANTAM sudah cukup baik karena sesuai dengan komitmen perusahaan yang ingin meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Kegiatan perusahaan tidak hanya mencari keuntungan yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri namun juga bermanfaat bagi karyawan, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Dengan adanya program CSR ini, perusahaan tidak hanya melakukan pada pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat pada umumnya, namun juga menyangkut tata kelola perusahaan yang baik.

SUMBER